Ailsa Giovanni
240210110018
VI. PEMBAHASAN
Mempelajari mikroorganisme
dalam ilmu Mikrobiologi yang berukuran sangat kecil,
seorang praktikan membutuhkan laboratorium untuk melakukan
eksperimen-eksperimen mengenai mikroorganisme itu. Di dalam laboratorium, bisa dilakukan berbagai macam eksperimen mengenai
mikroorganisme, contohnya seperti mempelajari media pertumbuhan, pengetesan jumlah mikroba dalam suatu bahan,
melakukan inkubasi mikroorganisme dan sebagainya.
Dalam membantu praktikan melakukan percobaan mengenai mikroorganisme,
diperlukan adanya alat-alat dalam laboratorium yang sangat kualitatif dan
kuantitatif untuk melancarkan keberhasilan praktikan dalam melakukan praktikum.
Pengenalan alat-alat laboratorium sangat penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan
penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya
jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur. Sebab
pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar dapat mengetahui cara-cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan
benar. Sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat
diminimalisir sesedikit mungkin. Hal ini penting supaya saat
melakukan penelitian, data yang diperoleh akan benar pula. Data-data yang tepat
akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang.
Untuk
menunjang keberhasilan praktikum, maka dibutuhkan pengetahuan untuk mensterilkan alat-alat laboratorium yang digunakan agar alat maupun bahan praktikum tidak terkontaminasi dengan mikroorganisme. Adapun berbagai cara
untuk mensterilkannya yaitu dengan penyemprotan akohol 70% di sekitar
lingkungan dan tangan ketika hendak
memegang alat praktikum, dan juga dengan mendekatkan
alat-alat ke bunsen jika sudah terdapat kultur di dalam alat tersebut. Pensterilan
juga harus dilakukan pada masing-masing praktikan dengan cara memakai jas
laboratorium, masker (penutup mulut) dan juga sarung tangan, hal ini juga bertujuan untuk
melindungi praktikan dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Dalam praktikum pengenalan alat dan teknik praktikum akan dijelaskan secara detail mengenai fungsi
dan spesifikasi masing-masing alat tersebut. Contoh
peralatan yang digunakan
pada laboratorium mikrobiologi dijelaskan sebagai
berikut :
Mikroskop
Mikroskop berfungsi untuk melihat benda-benda atau organisme yang berukuran sangat kecil. Pembesaran oleh suatu mikroskop merupakan hasil dari 2 sistem lensa, yaitu :
Mikroskop berfungsi untuk melihat benda-benda atau organisme yang berukuran sangat kecil. Pembesaran oleh suatu mikroskop merupakan hasil dari 2 sistem lensa, yaitu :
·
Lensa
Obyektif, terletak di dekat obyek. Lensa obyektif terdiri dari kombinasi lensa
konveks dan lensa konkaf.
·
Lensa
okuler, terletak di bagian atas di dekat mata orang yang melihat.
Cawan Petri
Cawan petri
berfungsi sebagai tempat untuk
menumbuhkan dan memelihara mikroorganisme secara
kuantitatif dan sebagai tempat pengujian sampel. Cawan petri tersedia dalam berbagai macam ukuran, diameter cawan yang biasa
berdiameter 15 cm dan dapat menampung media sebanyak 15-20 ml, sedangkan cawan
berdiameter 9 cm kira-kira cukup menampung media sebanyak 10 ml.
Untuk menghindari kontaminasi dengan
lingkungan luar, perlu diperhatikan cara membuka dan menutup cawan petri dengan
baik. Ketika membuka dan menutup cawan petri diusahakan selalu dekat dengan
pembakar bunsen yang fungsinya adalah untuk menghindari kontaminasi. Perlu
diperhatikan pula ketika inkubasi, letakkanlah cawan petri dalam posisi terbalik agar uap yang tersisa
pada bagian tutup tidak jatuh membasahi media.
Sebelum
disterilisasi, cawan petri harus dibungkus terlebih dahulu dengan kertas coklat atau kertas putih satu per satu dengan tujuan meminimalisir terjadinya
kontaminasi. Cara membungkusnya yaitu dengan menggulung sisa
kertas yang telah menyelimuti cawan pada bagian atasnya, kemudian
ujung-ujungnya dilipat seperti kado.
Cara memindahkan kultur ke cawan petri juga
harus diperhatikan. Ada cara khusus, yaitu dengan menggunakan jarum inokulasi atau Ose yang disebut dengan streak agar. Ose yang telah dicelupkan
pada media berisi mikroorganisme kemudian digoreskan pada cawan secara zig-zag.
Tabung
Reaksi
Di dalam mikrobiologi,
tabung reaksi digunakan untuk menyimpan mikroorganisme dalam medium cair (broth) maupun padat. Agar tabung reaksi
tetap steril, maka dalam penggunannya dapat digunakan sumbat atau penutup.
Macam-macam sumbat, antara lain sumbat kapas, sumbat ulir, sumbat logam (stainless steel), dan sumbat plastik. Pada praktikum kali ini, tabung reaksi disumbat menggunakan kapas
yang dibulatkan dan dibungkus dengan
kasa. Dalam pembuatan sumbat kapas harus sangat diperhatikan. Banyaknya kapas
yang digunakan harus pas sehingga dapat menutup tabung reaksi dengan sangat
rapat. Jika tidak maka mikroorganisme dalam tabung rekasi akan mudah
terkontaminasi dengan mikroorganisme di lingkungan sekitar.
Media padat yang
dimasukkan ke tabung reaksi dapat diatur menjadi 2 bentuk menurut fungsinya,
yaitu media agar tegak (Deep Tube Agar)
dan agar miring (Slants Agar).
Untuk menyimpan tabung reaksi
digunakan rak tabung reaksi. Ukurannya bermacam-macam
dan jumlah lubangnya pun beragam. Ada dua jenis tabung reaksi yaitu yang
terbuat dari kayu dan besi. Penggunaan rak tabung kayu lebih baik karena tidak
menghantarkan panas dan lebih nyaman dipakai. Pada bagian rak tabung terdapat
bagian khusus yang dipakai untuk tabung reaksi yang baru dicuci sehingga sisa
air dalam tabung terbuang keluar dan mempercepat pengeringan dari tabung
tersebut. Dengan cara itu mikroorganisme akan sulit tumbuh.
Pipet
Ukur
Pipet ukur adalah alat yang terbuat dari gelas atau plastik, yang berfungsi untuk memindahkan kultur secara steril. pipet ini memiliki skala 1 ml, 5 ml, dan 10 ml. Selain itu dapat digunakan untuk mengambil larutan dengan volume terttentu. Untuk mengambil larutan digunakan ball pipet.
Pipet ukur adalah alat yang terbuat dari gelas atau plastik, yang berfungsi untuk memindahkan kultur secara steril. pipet ini memiliki skala 1 ml, 5 ml, dan 10 ml. Selain itu dapat digunakan untuk mengambil larutan dengan volume terttentu. Untuk mengambil larutan digunakan ball pipet.
Ball Pipet
Ball
pipet adalah alat untuk menyedot dan mengeluarkan larutan yang dapat dipasang
pada pangkal pipet ukur. Karet sebagai bahan ball pipet merupakan karet yang
resisten bahan kimia. Ball pipet memiliki 3 saluran yang masing-masing saluran
memiliki katup. Katup yang bersimbol A (Aspirate)
berguna untuk mengeluarkan udara dari gelembung. S (Suction) merupakan katup yang jika ditekan maka cairan dari ujung
pipet akan tersedot ke atas. Kemudian katup E (Exhaust) berfungsi untuk mengeluarkan cairan dari pipet ukur.
Dengan menggunakan bulb pipet ini akan memudahkan mengambil atau menaruh cairan karena kecepatan dan ketepatan banyaknya cairan dapat kita atur sesuai dengan kebutuhan. Hati-hati jangan sampai zat cair masuk ke bagian atas ball pipet, karena hal ini akan menyebabkan kerusakan dalam praktikum mikrobiologi pangan. Ball pipet digunakan untuk mengambil sampel dari tabung reaksi dan menaruh sampel ke dalam cawan petri.
Dengan menggunakan bulb pipet ini akan memudahkan mengambil atau menaruh cairan karena kecepatan dan ketepatan banyaknya cairan dapat kita atur sesuai dengan kebutuhan. Hati-hati jangan sampai zat cair masuk ke bagian atas ball pipet, karena hal ini akan menyebabkan kerusakan dalam praktikum mikrobiologi pangan. Ball pipet digunakan untuk mengambil sampel dari tabung reaksi dan menaruh sampel ke dalam cawan petri.
Jarum Inokulasi /
Ose
Ose berfungsi
untuk memindahkan kultur mikroorganisme Ada 2 macam
ose, yaitu ose lurus (Inoculating Needle/Transfer Needle) untuk menanam mikroorganisme dan ose bulat (Inoculating
Loop/Transfer Loop) untuk menggores mikroorganisme
yang biasanya secara zig-zag. Ose terbuat dari
nichrome atau platina sehingga dapat berpijar jika terkena panas.
Beaker Glass
Beaker glass merupakan
alat yang memiliki banyak fungsi. Penggunaan beaker glass
dalam praktikum mikrobiologi pangan adalah sebagai alat untuk menampung berbagai macam
bahan kimia, alat pembantu penimbangan menggunakan neraca analitik, dan untuk melarutkan media yang
biasanya berupa serbuk agar.
Labu Erlenmeyer
Erlenmeyer
berfungsi untuk menampung larutan atau cairan. Labu Erlenmeyer dapat digunakan
untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, menampung
akuades, kultivasi mikroba dalam kultur cair, dan
lain-lain. Terdapat beberapa pilihan
berdasarkan volume cairan yang dapat ditampungnya yaitu 25 ml, 50 ml, 100 ml,
250 ml, 300 ml, 500 ml, 1000 ml, dan sebagainya.
Cara menyumbat labu Erlenmeyer sama dengan cara menyumbat tabung reaksi yaitu menggunakan kapas. Penyumbatan dengan kapas dilakukan ketika labu
Erlenmeyer tersebut akan disterilisasi.
Gelas Ukur
Gelas
ukur berfungsi untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu erlenmeyer,
gelas ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya. Pada saat
mengukur volume larutan, sebaiknya volume tersebut ditentukan berdasarkan
meniskus cekung larutan. Gelas ukur dapat disterilisasi menggunakan oven bersama peralatan
praktikum lainnya, karena bila terjadi pemuaian tidak akan memengaruhi hasil
akhir yang diamati.
Spatula
Digunakkan untuk
mengambil padatan, misalnya media yang digunakan untuk pertumbuhan
mikroorganisme.
Kaca Preparat
Merupakan lempengan
kaca tipis yang digunakan untuk menyimpan sampel (objek glass) yang
akan diamati melalui mikroskop. Biasanya setelah sampel diletakkan, digunakan
kaca lain (cover
glass) untuk menutupi sampel tersebut sehingga posisinya
tidak berubah.
Tabung Durham
Tabung durham berbentuk mirip dengan tabung reaksi
namun ukurannya lebih kecil dan berfungsi sebagai
indikator terjadinya fermentasi yaitu dengan ditandai dengan adanya gas yang tertampung dalam
tabung tersebut. Tabung ini bekerja
dengan metode MPN (Most Probable Number).
Penempatannya terbalik dalam tabung reaksi dan harus terendam sempurna dalam
media (jangan sampai ada sisa udara). Tabung durham
dapat disterilisasi menggunakan autoclave.
Bunsen
Bunsen berfungsi untuk menciptakan kondisi yang steril. Biasanya untuk
sterilisasi jarum ose, mulut tabung reaksi, dan cawan petri. Bagian api yang
paling cocok untuk memijarkannya adalah bagian api yang berwarna biru.
Perubahan bunsen dapat menggunakan bahan bakar gas atau metanol.
Autoclave
Autoclave adalah alat yang digunakan untuk mensterilkan alat ataupun bahan
dalam bidang mikrobiologi menggunakan uap air bertekanan tinggi pada 120°C
selama sekita 15-20 menit. Alat ini bekerja dengan sistem sterilisasi basah.
Inkubator
Inkubator digunakan untuk alat penyimpan kultur. Alat ini dapat
mempertahankan temperature dimana mikroorganisme akan tumbuh pesat pada suhu
optimumnya. Alat ini bekerja seperti oven (panas kering) dengan suhu yang dapat
diatur sesuai dengan kebutuhan.
Colony
Counter
Colony counter adalah alat yang digunakan untuk mempermudah kita dalam
menghitung banyaknya mikroorganisme yang ada dalam suatu biakan atau kultur.
Dalam penggunaannya kita dapat menghitung mikroorganisme yang ada dalam cawan petri.
Vortex Mixer
Vortex mixer adalah alat yang digunakan untuk mencampur larutan
yang ada dalam tabung reaksi. Alat ini terdiri dari sebuah motor listrik dengan
drive shaft berorientasi vertikal dan melekat pada sepotong karet. Ketika
tabung reaksi atau wadah lain yang sesuai ditekan pada cangkir karet vortex
mixer maka gerak akan ditransmisikan ke dalam cairan dan terbentuk pusaran.
Waterbath
Alat ini digunakan untuk meyimpan media yang baru diambil dari autoclave.
Biasanya media-media tersebut ada yang langsung dipakai, ada yang tidak.
Sehingga untuk menjaga suhu media tersebut tetap konstan (sekitar 50°C) maka
digunakan alat ini.
Neraca
analitik
Alat ini berfungsi deperti timbangan. Alat ini mempunya ketelitian 0,0001
gram dan kapasitas sebesar 210 g. Sehingga hasil yang didapat menggunakan
neraca ini sangat akurat.
Lemari
es
Lemari es dalam bidang mikrobiologi digunakan untuk menyimpan medium steril
untuk mencegahnya dari kekeringan, mempertahankan masa simpan mikroorganisme,
dan untuk mencegah terjadinya kontaminasi.
Oven
Alat ini merupakan salah satu alat untuk sterilisasi kering. Alat ini
menggunakan sistem panas kering dalam suhu 160°C-180°C. Biasanya digunakan
untuk mensterilkan alat-alat gelas.
KESIMPULAN
Dari
pelaksanaan kegiatan pengenalan alat-alat laboratorium dan teknik praktikum
ini, dapat disimpulkan beberapa hal:
- Setiap alat yang digunakan untuk praktikum mikrobiologi harus dalam keadaan steril.
- Meja kerja,
tangan dan media lain pun harus diusahakan sesteril mungkin saat
pelaksanaan praktikum.
- Setiap praktikan
harus mengenal dan terampil menggunakan alat-alat laboratorium.
·
Setiap
peralatan laboratorium seperti, cawan petri, tabung reaksi, pipet ukur, ball
pipet, ose, beaker glass, erlenmeyer, gelas ukur, spatula, pipet tetes, tabung
durham, kaca preparat, autoclave, oven, neraca analitik, waterbath, inkubator,
dan lemari es memiliki fungsinya masing-masing yang harus diketahui oleh
praktikan.
DAFTAR
PUSTAKA
Fardiaz, Srikandi. 1992. Mikrobiologi Pangan 1. Gramedia: Jakarta.
Suro, Drjat Msih. 2011. Laporan Praktikum
Mikrobiologi. http://drjat.blogspot.com/2011/05/laporan-praktikum-mikrobiologi.html. Diakses
pada tanggal 1 Maret 2012 pukul 20.05 WIB.
Veloso, Bryan. 2008. Mengenal Media Pertumbuhan
Mikroba. http://blacksweetranger.wordpress.com/pengenalan-alat/. Diakses pada tanggal
2 Maret 2012 pukul 12.28 WIB.
mengapa dalam penyumbatan tabung reaksi harus menggunakan kapas dan kasa? terima kasih
BalasHapus