Minggu, 20 Januari 2013

Pengujian Alat dan Teknik Praktikum Mikrobiologi Pangan

Ailsa Giovanni
240210110018

VI. PEMBAHASAN

            Mempelajari mikroorganisme dalam ilmu Mikrobiologi yang berukuran sangat kecil, seorang praktikan membutuhkan laboratorium untuk melakukan eksperimen-eksperimen mengenai mikroorganisme itu. Di dalam laboratorium, bisa dilakukan berbagai macam eksperimen mengenai mikroorganisme, contohnya seperti mempelajari media pertumbuhan, pengetesan jumlah mikroba dalam suatu bahan, melakukan inkubasi mikroorganisme dan sebagainya.
            Dalam membantu praktikan melakukan percobaan mengenai mikroorganisme, diperlukan adanya alat-alat dalam laboratorium yang sangat kualitatif dan kuantitatif untuk melancarkan keberhasilan praktikan dalam melakukan praktikum.
            Pengenalan alat-alat laboratorium sangat penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur. Sebab pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar dapat mengetahui cara-cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar. Sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisir sesedikit mungkin. Hal ini penting supaya saat melakukan penelitian, data yang diperoleh akan benar pula. Data-data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang.
            Untuk menunjang keberhasilan praktikum, maka dibutuhkan pengetahuan untuk mensterilkan alat-alat laboratorium yang digunakan agar alat maupun bahan praktikum tidak terkontaminasi dengan mikroorganisme. Adapun berbagai cara untuk mensterilkannya yaitu dengan penyemprotan akohol 70% di sekitar lingkungan dan tangan ketika hendak memegang alat praktikum, dan juga dengan mendekatkan alat-alat ke bunsen jika sudah terdapat kultur di dalam alat tersebut. Pensterilan juga harus dilakukan pada masing-masing praktikan dengan cara memakai jas laboratorium, masker (penutup mulut) dan juga sarung tangan, hal ini juga bertujuan untuk melindungi praktikan dari hal-hal yang tidak diinginkan.
            Dalam praktikum pengenalan alat dan teknik praktikum akan dijelaskan secara detail mengenai fungsi dan spesifikasi masing-masing alat tersebut. Contoh
peralatan yang digunakan pada laboratorium mikrobiologi dijelaskan sebagai berikut :

Mikroskop         
           Mikroskop berfungsi untuk melihat benda-benda atau organisme yang berukuran sangat kecil. Pembesaran oleh suatu mikroskop merupakan hasil dari 2 sistem lensa, yaitu :

·         Lensa Obyektif, terletak di dekat obyek. Lensa obyektif terdiri dari kombinasi lensa konveks dan lensa konkaf.

·         Lensa okuler, terletak di bagian atas di dekat mata orang yang melihat.


Cawan Petri
            Cawan petri berfungsi sebagai tempat untuk menumbuhkan dan memelihara mikroorganisme secara kuantitatif dan sebagai tempat pengujian sampel. Cawan petri tersedia dalam berbagai macam ukuran, diameter cawan yang biasa berdiameter 15 cm dan dapat menampung media sebanyak 15-20 ml, sedangkan cawan berdiameter 9 cm kira-kira cukup menampung media sebanyak 10 ml.
Untuk menghindari kontaminasi dengan lingkungan luar, perlu diperhatikan cara membuka dan menutup cawan petri dengan baik. Ketika membuka dan menutup cawan petri diusahakan selalu dekat dengan pembakar bunsen yang fungsinya adalah untuk menghindari kontaminasi. Perlu diperhatikan pula ketika inkubasi, letakkanlah cawan petri dalam posisi terbalik agar uap yang tersisa pada bagian tutup tidak jatuh membasahi media.
Sebelum disterilisasi, cawan petri harus dibungkus terlebih dahulu dengan kertas coklat atau kertas putih satu per satu dengan tujuan meminimalisir terjadinya kontaminasi. Cara membungkusnya yaitu dengan menggulung sisa kertas yang telah menyelimuti cawan pada bagian atasnya, kemudian ujung-ujungnya dilipat seperti kado.
Cara memindahkan kultur ke cawan petri juga harus diperhatikan. Ada cara khusus, yaitu dengan menggunakan jarum inokulasi atau Ose yang disebut dengan streak agar. Ose yang telah dicelupkan pada media berisi mikroorganisme kemudian digoreskan pada cawan secara zig-zag.




Tabung Reaksi
Di dalam mikrobiologi, tabung reaksi digunakan untuk menyimpan mikroorganisme dalam medium cair (broth) maupun padat. Agar tabung reaksi tetap steril, maka dalam penggunannya dapat digunakan sumbat atau penutup. Macam-macam sumbat, antara lain sumbat kapas, sumbat ulir, sumbat logam (stainless steel), dan sumbat plastik. Pada praktikum kali ini, tabung reaksi disumbat menggunakan kapas yang dibulatkan dan dibungkus dengan kasa. Dalam pembuatan sumbat kapas harus sangat diperhatikan. Banyaknya kapas yang digunakan harus pas sehingga dapat menutup tabung reaksi dengan sangat rapat. Jika tidak maka mikroorganisme dalam tabung rekasi akan mudah terkontaminasi dengan mikroorganisme di lingkungan sekitar.
Media padat yang dimasukkan ke tabung reaksi dapat diatur menjadi 2 bentuk menurut fungsinya, yaitu media agar tegak (Deep Tube Agar) dan agar miring (Slants Agar).
Untuk menyimpan tabung reaksi digunakan rak tabung reaksi. Ukurannya bermacam-macam dan jumlah lubangnya pun beragam. Ada dua jenis tabung reaksi yaitu yang terbuat dari kayu dan besi. Penggunaan rak tabung kayu lebih baik karena tidak menghantarkan panas dan lebih nyaman dipakai. Pada bagian rak tabung terdapat bagian khusus yang dipakai untuk tabung reaksi yang baru dicuci sehingga sisa air dalam tabung terbuang keluar dan mempercepat pengeringan dari tabung tersebut. Dengan cara itu mikroorganisme akan sulit tumbuh.

Pipet Ukur
            Pipet ukur adalah alat yang terbuat dari gelas atau plastik, yang berfungsi untuk memindahkan kultur secara steril. pipet ini memiliki skala 1 ml, 5 ml, dan 10 ml. Selain itu dapat digunakan untuk mengambil larutan dengan volume terttentu. Untuk mengambil larutan digunakan ball pipet.

Ball Pipet
            Ball pipet adalah alat untuk menyedot dan mengeluarkan larutan yang dapat dipasang pada pangkal pipet ukur. Karet sebagai bahan ball pipet merupakan karet yang resisten bahan kimia. Ball pipet memiliki 3 saluran yang masing-masing saluran memiliki katup. Katup yang bersimbol A (Aspirate) berguna untuk mengeluarkan udara dari gelembung. S (Suction) merupakan katup yang jika ditekan maka cairan dari ujung pipet akan tersedot ke atas. Kemudian katup E (Exhaust) berfungsi untuk mengeluarkan cairan dari pipet ukur.
      Dengan menggunakan bulb pipet ini akan memudahkan mengambil atau menaruh cairan karena kecepatan dan ketepatan banyaknya cairan dapat kita atur sesuai dengan kebutuhan. Hati-hati jangan sampai zat cair masuk ke bagian atas ball pipet, karena hal ini akan menyebabkan kerusakan dalam praktikum mikrobiologi pangan. Ball pipet digunakan untuk mengambil sampel dari tabung reaksi dan menaruh sampel ke dalam cawan petri.

Jarum Inokulasi / Ose
Ose berfungsi untuk memindahkan kultur mikroorganisme Ada 2 macam ose, yaitu ose lurus (Inoculating Needle/Transfer Needle) untuk menanam mikroorganisme dan ose bulat (Inoculating Loop/Transfer Loop) untuk menggores mikroorganisme yang biasanya secara zig-zag. Ose terbuat dari nichrome atau platina sehingga dapat berpijar jika terkena panas.

Beaker Glass
            Beaker glass merupakan alat yang memiliki banyak fungsi. Penggunaan beaker glass dalam praktikum mikrobiologi pangan adalah sebagai alat untuk menampung berbagai macam bahan kimia, alat pembantu penimbangan menggunakan neraca analitik, dan untuk melarutkan media yang biasanya berupa serbuk agar.

Labu Erlenmeyer
Erlenmeyer berfungsi untuk menampung larutan atau cairan. Labu Erlenmeyer dapat digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, menampung akuades, kultivasi mikroba dalam kultur cair, dan lain-lain. Terdapat beberapa pilihan berdasarkan volume cairan yang dapat ditampungnya yaitu 25 ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml, 300 ml, 500 ml, 1000 ml, dan sebagainya.
           Cara menyumbat labu Erlenmeyer sama dengan cara menyumbat tabung reaksi yaitu menggunakan kapas. Penyumbatan dengan kapas dilakukan ketika labu Erlenmeyer tersebut akan disterilisasi.

Gelas Ukur
            Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu erlenmeyer, gelas ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya. Pada saat mengukur volume larutan, sebaiknya volume tersebut ditentukan berdasarkan meniskus cekung larutan. Gelas ukur dapat disterilisasi menggunakan oven bersama peralatan praktikum lainnya, karena bila terjadi pemuaian tidak akan memengaruhi hasil akhir yang diamati.

Spatula
            Digunakkan untuk mengambil padatan, misalnya media yang digunakan untuk pertumbuhan mikroorganisme.

Kaca Preparat
            Merupakan lempengan kaca tipis yang digunakan untuk menyimpan sampel (objek glass) yang akan diamati melalui mikroskop. Biasanya setelah sampel diletakkan, digunakan kaca lain (cover glass) untuk menutupi sampel tersebut sehingga posisinya tidak berubah.

Tabung Durham
            Tabung durham berbentuk mirip dengan tabung reaksi namun ukurannya lebih kecil dan berfungsi sebagai indikator terjadinya fermentasi yaitu dengan ditandai dengan adanya gas yang tertampung dalam tabung tersebut. Tabung ini bekerja dengan metode MPN (Most Probable Number). Penempatannya terbalik dalam tabung reaksi dan harus terendam sempurna dalam media (jangan sampai ada sisa udara). Tabung durham dapat disterilisasi menggunakan autoclave.

Bunsen
            Bunsen berfungsi untuk menciptakan kondisi yang steril. Biasanya untuk sterilisasi jarum ose, mulut tabung reaksi, dan cawan petri. Bagian api yang paling cocok untuk memijarkannya adalah bagian api yang berwarna biru. Perubahan bunsen dapat menggunakan bahan bakar gas atau metanol.

Autoclave
            Autoclave adalah alat yang digunakan untuk mensterilkan alat ataupun bahan dalam bidang mikrobiologi menggunakan uap air bertekanan tinggi pada 120°C selama sekita 15-20 menit. Alat ini bekerja dengan sistem sterilisasi basah.

Inkubator
            Inkubator digunakan untuk alat penyimpan kultur. Alat ini dapat mempertahankan temperature dimana mikroorganisme akan tumbuh pesat pada suhu optimumnya. Alat ini bekerja seperti oven (panas kering) dengan suhu yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.

Colony Counter
            Colony counter adalah alat yang digunakan untuk mempermudah kita dalam menghitung banyaknya mikroorganisme yang ada dalam suatu biakan atau kultur. Dalam penggunaannya kita dapat menghitung mikroorganisme yang ada dalam cawan petri.

Vortex Mixer
            Vortex mixer adalah alat yang digunakan untuk mencampur larutan yang ada dalam tabung reaksi. Alat ini terdiri dari sebuah motor listrik dengan drive shaft berorientasi vertikal dan melekat pada sepotong karet. Ketika tabung reaksi atau wadah lain yang sesuai ditekan pada cangkir karet vortex mixer maka gerak akan ditransmisikan ke dalam cairan dan terbentuk pusaran.

Waterbath
            Alat ini digunakan untuk meyimpan media yang baru diambil dari autoclave. Biasanya media-media tersebut ada yang langsung dipakai, ada yang tidak. Sehingga untuk menjaga suhu media tersebut tetap konstan (sekitar 50°C) maka digunakan alat ini.

Neraca analitik
            Alat ini berfungsi deperti timbangan. Alat ini mempunya ketelitian 0,0001 gram dan kapasitas sebesar 210 g. Sehingga hasil yang didapat menggunakan neraca ini sangat akurat.

Lemari es
            Lemari es dalam bidang mikrobiologi digunakan untuk menyimpan medium steril untuk mencegahnya dari kekeringan, mempertahankan masa simpan mikroorganisme, dan untuk mencegah terjadinya kontaminasi.

Oven
            Alat ini merupakan salah satu alat untuk sterilisasi kering. Alat ini menggunakan sistem panas kering dalam suhu 160°C-180°C. Biasanya digunakan untuk mensterilkan alat-alat gelas.

KESIMPULAN

            Dari pelaksanaan kegiatan pengenalan alat-alat laboratorium dan teknik praktikum ini, dapat disimpulkan beberapa hal:
  • Setiap alat yang digunakan untuk praktikum mikrobiologi harus dalam keadaan steril.
  • Meja kerja, tangan dan media lain pun harus diusahakan sesteril mungkin saat pelaksanaan praktikum.
  • Setiap praktikan harus mengenal dan terampil menggunakan alat-alat laboratorium.
·         Setiap peralatan laboratorium seperti, cawan petri, tabung reaksi, pipet ukur, ball pipet, ose, beaker glass, erlenmeyer, gelas ukur, spatula, pipet tetes, tabung durham, kaca preparat, autoclave, oven, neraca analitik, waterbath, inkubator, dan lemari es memiliki fungsinya masing-masing yang harus diketahui oleh praktikan.


DAFTAR PUSTAKA

Fardiaz, Srikandi. 1992. Mikrobiologi Pangan 1. Gramedia: Jakarta.
Suro, Drjat Msih. 2011. Laporan Praktikum Mikrobiologi.    http://drjat.blogspot.com/2011/05/laporan-praktikum-mikrobiologi.html.       Diakses pada tanggal 1 Maret 2012 pukul 20.05 WIB.
Veloso, Bryan. 2008. Mengenal Media Pertumbuhan Mikroba.             http://blacksweetranger.wordpress.com/pengenalan-alat/. Diakses pada       tanggal 2 Maret 2012 pukul 12.28 WIB.

1 komentar:

  1. mengapa dalam penyumbatan tabung reaksi harus menggunakan kapas dan kasa? terima kasih

    BalasHapus